PSI Jelaskan Awal Program Nasi Kotak Hingga Warga Keracunan
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan program pembagian nasi kotak gratis ke sejumlah wilayah Indonesia dilakukan sejak April 2021.
Saat itu program itu hanya melibatkan pengurus dan kader, dan baru pada Agustus program ini mulai melibatkan publik.
"Alasannya, simply ikut serta secara aktif dalam perang kemanusiaan melawan Covid-19," kata Bimmo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (2/11).
Bimmo menekankan bahwa program itu bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan asupan makanan bergizi saat pandemi. Terutama pada Juni hingga Agustus banyak warga yang harus isolasi mandiri.
Jika ada kasus keracunan seperti yang terjadi di Koja, Bimmo mengatakan hal itu menjadi bahan evaluasi pihaknya. Ia mengatakan, PSI akan lebih berhati-hati sebelum membagikan nasi kotak.
"Lebih berhati-hati pastinya. Kemarin warung yang menyediakan ricebox itu pun sebelumnya sudah bikin 1000-an porsi sebelumnya, tapi tetap terjadi kesalahan," kata dia.
Selain itu, menurut Bimmo, Giring juga telah mendatangi warga korban keracunan makanan tersebut. PSI juga telah menyampaikan permintaan maafnya atas insiden itu.
Program bagi-bagi makanan ini turut ditunjukkan PSI lewat akun resmi mereka di Twitter, @psi_id. Lewat akun itu, PSI mengunggah foto-foto Plt Ketum Giring Ganesha tengah membagikan nasi kotak ke warga di Banjar Pemangkalan, Denpasar Utara, Bali.
"Kesempatan itu juga dimanfaatkan Bro @Giring_Ganesha untuk ngobrol dengan warga tentang banyak hal," cuit akun PSI.
Program ini turut melibatkan UMKM yang terdampak pandemi Covid. PSI memesan nasi kotak ke sejumlah UMKM untuk dibagikan ke warga.
(dmi/bmw)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "PSI Jelaskan Awal Program Nasi Kotak Hingga Warga Keracunan"
Post a Comment