Maruf Pesan ke Panglima Baru TNI agar Sikapi Papua dengan Humanis
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Panglima baru TNI kelak menggunakan cara-cara humanis dalam menyelesaikan konflik di Papua.
Hal itu disampaikan Ma'ruf menanggapi proses uji kelayakan dan kepatutan terhadap Jenderal Andika Perkasa yang menjadi calon tunggal pengganti Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Ma'ruf meminta kelak panglima yang akan mengganti Hadi itu tetap memegang prinsip penegakkan HAM di Papua.
"Iya, tentu. Lebih humanis tapi tidak kehilangan semangat untuk perlindungan. Humanis, tetapi perlindungan dan penegakan HAM harus tetap dijaga," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Sabtu (6/11).
Sebagai informasi, Papua menjadi persoalan tersendiri di mata pemerintah RI, termasuk TNI dan Polri. Persoalan itu adalah gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) serta kelompok milisinya. Milisi itu telah dinyatakan pemerintah sebagai kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) atau kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Ma'ruf berharap Andika sudah memiliki visi dan misi dalam penyelesaian konflik menahun yang terjadi di Papua. Namun, ia berharap visi misi berujung pada konsep itu dapat mendukung upaya penciptaan situasi dan kondisi yang kondusif demi pembangunan di Papua.
Ia khawatir, pembangunan di Papua tidak berjalan bila keamanan tidak terkendali.
Ma'ruf berpandangan, suasana kodusif salah satunya perlu dilakukan dengan mendengarkan aspirasi dari berbagai elemen masyarakat di Papua. Cara itu pula yang menurutnya pernah ia lakukan saat menutup pekan olahraga Nasional (PON).
Kala itu, Ma'ruf mengaku menjumpai tokoh-tokoh adat, agama, yang berasal kalangan pemuda, perempuan, dan berbagai klaster. Dia mengumpulkan mereka untuk menyerap sejumlah aspirasi.
"Tetapi betul pembangunan ini tidak akan bisa berjalan kalau keamanan tidak terkendali, tidak kondusif. Maka dari itu dua hal ini menjadi program yang terintegrasi," kata mantan Rais Aam PB Nahdlatul Ulama dan juga Ketua Umum MUI tersebut.
"Karena itu terakhir saya melakukan rapat koordinasi dengan Pak Menko Polhukam, dengan Panglima TNI, dengan Kapolri, Kepala BIN dan juga dari Kementerian Dalam Negeri untuk mengoordinasikan langkah-langkah ke depannya," sambung Ma'ruf.
Diketahui, Andika Perkasa telah menjalani fit and proper test di depan Komisi I DPR RI sebagai calon tunggal panglima TNI yang diusulkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Sabtu siang.
Usai proses uji kepatutan dan kelayakan yang digelar semiterbuka tersebut, Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus menyebut Andika menyatakan akan memakai pendekatan lunak lewat skema "memenangkan pertempuran tanpa peperangan" dalam penyelesaian konflik di Papua.
"Prinsip beliau disampaikan tadi bagaimana memenangkan pertempuran tanpa peperangan. Artinya ada pendekatan lunak yang dia lakukan, pendekatan sosial," kata Lodewijk kepada wartawan usai fit and proper test, di kompleks parlemen, Senayan Jakarta, Sabtu (6/11).
Menurut dia yang juga pensiunan TNI berpangkat letnan jenderal tersebut, penyelesaian masalah Papua masuk dalam salah satu program prioritas Andika usai dilantik menjadi Panglima menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto. Andika diklaimnya telah menggunakan cara lunak itu untuk perkara di Papua sejak selama ini masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).ia.
Hal serupa juga disampaikan, anggota Komisi I dari fraksi Golkar, Bobby Adhityo Rizaldi. Menurut Bobby, Andika akan menggunakan pendekatan antar-hati kepada masyarakat. Konkretnya, kata dia, Andika akan menyejahterakan warga atau keluarga yang menjadi korban perang atau konflik di Papua.
"Jadi kalau misalkan ada yang satu, misalkan siapa bersaudara, jangan bukan itunya, mungkin dalam waktu berapa tahun, siapa keluarganya dan itu memang disejahterakan, sehingga pendekatannya itu bukan pendekatan kita sebagai seperti berperang," kata dia.
(thr/kid)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Maruf Pesan ke Panglima Baru TNI agar Sikapi Papua dengan Humanis"
Post a Comment