Gegara Masalah Ini Guru di Alor Nusa Tenggara Timur Aniaya Murid hingga Kehilangan Nyawa

TRIBUNJABAR.ID, KUPANG - Kasus yang berhubungan dengan guru dan murid terjadi lagi. Kali ini terjadi di Alor, Nusa Tenggara Timur.
Penyidik Polres Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus melengkapi berkas perkara kasus meninggalnya MM (13), pelajar SMP.
Dia diduga kehilangan nyawa setelah dianiaya gurunya berinisial SK (40).
Dalam kasus itu, polisi telah memeriksa sembilan orang sebagai saksi, termasuk guru SK yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
Kapolres Alor, AKBP Agustinus Christmas, mengatakan, saat diperiksa polisi, SK mengakui perbuatannya.
"Modus operandi tersangka (SK) yaitu, tersangka marah dan tidak terima dengan korban karena tidak membawa fotokopi modul bahasa Inggris," ungkap Agustinus, Sabtu (13/11/2021) malam.
Agustinus menyebut, SK merupakan guru bahasa Inggris di SMP Negeri Padang Panjang.
Alasan lain yang menjadi pemicu penganiayaan tersebut lantaran MM tidak bisa memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris saat pelajaran berlangsung.
"Kemudian alasan lainnya, tersangka marah karena korban tidak masuk sekolah tanpa keterangan," kata Agustinus.
Penganiayaan itu, menurutnya, tidak hanya terjadi terhadap korban, namun juga beberapa teman korban lainnya.
Menurut Agustinus, berdasarkan hasil visum et repertum dari Puskesmas Lantoka, terdapat beberapa tanda bekas luka di tubuh korban.
Setelah dianiaya, MM sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi Alor. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gara-gara Tak Bawa Fotokopi Modul Bahasa Inggris, Murid SMP di Alor Dianiaya Guru hingga Tewas", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/11/13/233157978/gara-gara-tak-bawa-fotokopi-modul-bahasa-inggris-murid-smp-di-alor-dianiaya.
0 Response to "Gegara Masalah Ini Guru di Alor Nusa Tenggara Timur Aniaya Murid hingga Kehilangan Nyawa"
Post a Comment