China Bakal Dirikan Bursa Saham UMKM di Beijing

Jakarta, CNN Indonesia --

China akan mendirikan bursa saham baru di Beijing yang akan menampung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Langkah ini akan memberikan pengaruh lebih besar kepada ibu kota dan pusat politik negara itu di dunia bisnis dan keuangan.

Dilansir dari CNN Business, Presiden Xi Jinping mengumumkan ia ingin menciptakan tempat untuk bisnis 'berorientasi layanan' dan 'inovatif'.

Langkah ini dilakukan ketika tindakan keras pemerintah China terhadap perusahaan swasta besar semakin intensif. Beijing telah bekerja selama hampir satu tahun untuk mengendalikan kekuatan dan pengaruh mereka.


Saat ini pun perusahaan China menghadapi rintangan regulasi saat mereka mencoba mengumpulkan uang di Amerika Serikat. Tekanan datang dari otoritas China yang semakin kesal dengan perusahaan teknologi yang go public di luar negeri.

Pemerintah memiliki kekhawatiran tentang akses kepada pemerintah asing soal data pengguna yang sensitif. Sementara itu, regulator AS telah meningkatkan pengawasan terhadap IPO perusahaan China dan membutuhkan pengungkapan yang lebih ketat tentang potensi risiko.

Rencana ini pun merupakan rencana kedua kalinya Xi secara pribadi mengumumkan inisiatif pasar saham. Pada 2018, ketika perang perdagangan AS-China berkecamuk, ia meluncurkan dewan yang berfokus pada teknologi untuk perusahaan rintisan di Shanghai Stock Exchange.

Sejak itu, lebih dari 300 perusahaan teknologi telah terdaftar di dewan, dengan total kapitalisasi pasar lebih dari 4,7 triliun yuan atau US$728 miliar. Pemerintah juga menetapkan sistem over-the-counter di Beijing pada 2013 untuk perdagangan saham perusahaan yang tidak terdaftar di Shanghai atau Shenzhen.

Sistem ini disebut National Equities Exchange And Quotations (NEEQ), dan secara luas dikenal sebagai 'Dewan Ketiga Baru' di China. Namun, NEEQ telah tertinggal di belakang pasar Shanghai dan Shenzhen dalam beberapa tahun terakhir, menyusut dalam ukuran dan likuiditas.

Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC), regulator sekuritas utama negara itu, kemudian menjelaskan bahwa bursa saham Beijing akan dibangun di atas NEEQ. Perusahaan terpilih dari NEEQ dapat memenuhi syarat untuk terdaftar di bursa Beijing.

CSRC juga mengatakan bahwa bursa Beijing akan melengkapi bursa saham Shanghai dan Shenzhen dan fokus untuk melayani usaha kecil dan menengah yang inovatif. Sistem IPO berbasis pendaftaran yang diujicobakan China di Shanghai dua tahun lalu akan diterapkan pada perusahaan yang ingin mendaftar di bursa baru.

Sistem itu mengharuskan perusahaan untuk membuat lebih banyak informasi tentang operasi mereka. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan transparansi pasar dan mengurangi tinjauan peraturan yang panjang untuk IPO.

Saat ini, China sudah memiliki dua bursa saham yakni Shanghai dan Shenzhen, jauh dari Beijing. Bursa Efek Shanghai sudah berdiri sejak 1990 dan menampung perusahaan besar, termasuk perusahaan milik negara, bank dan energi.

Sementara itu, Bursa Efek Shenzhen memiliki proporsi perusahaan teknologi dan perusahaan yang skala lebih kecil seperti perusahaan menengah. Ada juga Bursa Efek Hong Kong, tetapi tidak seperti bursa di China, aturan di bursa Hong Kong bebas dari kontrol modal Beijing.

[Gambas:Video CNN]

(age/sfr)

0 Response to "China Bakal Dirikan Bursa Saham UMKM di Beijing"

Post a Comment