Prof Didik Soal Nasib PPKM Jangan Didasari Euforia PDB 707
Jakarta, CNBC Indonesia - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berakhir besok, Senin (9/8/2021). Ekonom senior Indef yang juga Rektor Universitas Paramadina Profesor Didik J. Rachbini mengatakan, keputusan perpanjangan PPKM atau tidak harus didasari pertimbangan matang.
"Keputusan penurunan tingkat PPKM tidak boleh didasari pada euforia pertumbuhan ekonomi 7,07% (kuartal II-2021), tapi keputusan pemerintah harus berdasar dari data Covid-19 yang berlangsung. Sampai sekarang masih pada level 30 ribuan, dibanding tahun lalu masih belasan ribu," katanya kepada CNBC Indonesia, Minggu (8/8/2021).
Menurut dia, kasus Covid-19 di Indonesia ini masih tinggi. Bahkan dari angka yang terlaporkan itu masih jauh di bawah jumlah angka penularan yang sebenarnya.
"Dari salah satu riset dengan jumlah sampel sekitar 25 juta dari penduduk nasional itu ada sekitar 10% keluarga itu terpapar. Jadi artinya ada 5 juta keluarga terpapar, semantara sampai saat ini yang terlapor itu baru sekitar 3 jutaan. Covid-19 juga sudah masuk desa," jelasnya.
Sehingga, sampai saat ini Indonesia masih berada level penularan Covid-19 yang masih tinggi. Didik berpesan jangan sampai pengambilan keputusan perpanjangan PPKM dipicu euforia pertumbuhan ekonomi 7,07% di kuartal II-2021 sehingga mengejar siklus dorongan ekonomi tanpa memperhatikan program pengendalian kesehatan.
"Jangan sampai besar kepala, karena ekonomi tumbuh, lalu masuk ke siklus dorongan ekonomi tanpa memperhatikan program pengendalian kesehatan. Ibaratnya kita harus tuntaskan luka yang saat ini diderita," jelasnya.
Menurut Didik, pertumbuhan ekonomi Indonesia ini masih semu, melihat perbandingan di kuartal II tahun lalu. Sehingga fokus pemerintah saat ini harus berada pada pemulihan kesehatan.
"Pertumbuhannya tidak sederastis itu, beda dengan Singapura yang mengalami pertumbuhan 15%. Sehingga jangan macem-macem dulu," katanya.
Pemerintah melaporkan kasus Covid-19 dalam kurun waktu Sabtu (7/8/2021) pukul 12.00 WIB hingga Minggu (8/8/2021) pukul 12.00 WIB bertambah 26.415. Secara kumulatif, kasus Covid-19 di Indonesia secara total mencapai 3,666 juta orang.
Kabar baiknya, pasien sembuh bertambah jauh lebih banyak dibandingkan kasus baru hari ini. Kemenkes mencatat pasien sembuh mencapai 48.508 orang sehingga totalnya 3,084 juta orang. Penambahan pasien sembuh ini hampir mendekati rekor yang dicapai pada, Jumat (6/8/2021), sebanyak 48.832 orang.
Sementara itu, angka kematian bertambah 1.498 orang, sehingga totalnya 107.096 orang.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq)
0 Response to "Prof Didik Soal Nasib PPKM Jangan Didasari Euforia PDB 707"
Post a Comment