Dampak PPKM Ribuan Pedagang Kuliner Malam Terancam Gulung Tikar Pak Wali Tolong Perhatikan Kami

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Ribuan pedagang kuliner malam terancam gulung tikar akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di kota Medan.

Hal itu disampaikan oleh salah satu anggota Forum pedagang kuliner malam, Andi saat gelar aksi kibarkan bendera putih sebagai tanda protes terhadap kebijakan PPKM di Jalan Williem Iskandar, lebih tepatnya Pajak Kedan MMTC, Kota Medan, Sumatra Utara. 

"Ada sekitar ribuan jumlah keseluruhan pedagang â€" pedagang yang terancam gulung tikar di masa PPKM ini," katanya kepada awak media, Sabtu (24/7/2021). 

Andi menjelaskan hal tersebut dikarenakan aturan PPKM yang tidak memperbolehkan pengunjung makan dan minum di tempat. 

Melainkan harus menerapkan konsep Take Away dan hanya boleh berjualan sampai 20.00 WIB. Menurutnya, kebijakan itu sangat mematikan usaha kuliner malam. 

Baca juga: Cara Kerja Vaksin Terhadap Anak Sama Seperti Pada Orang Dewasa

Karena, di samping jam malam yang sangat singkat, rata - rata pengunjung datang pada malam hari untuk nongkrong sembari makan dan minum. 

"Maka kebijakan itu membuat kami sangat sedih. Karena kami cari makan hari ini untuk dimakan hari ini. Bukan cari makan hari ini kemudian ditabung sebagian untuk berfoya â€" foya," ujarnya. 

"Kami adalah rakyat yang taat pada aturan. Tapi aturan itu tidak memihak kepada kami," lanjutnya. 

Menurutnya aturan PPKM membuat para pedagang tidak sanggup membayar uang sekolah, uang listrik, dan tagihan lainnya. 

Bahkan dikatakannya para pedagang harus berhutang ke sana sini agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari. 

Berangkat dari seluruh problem itulah, para pedangan mengangkat bendera putih. Mereka menyerah pada situasi yang saat ini terjadi. 

Dikatakannya, selain di Pajak Kedan MMTC, Pasar Raya Rakyat Night Market, Metrolink, dan Mega Park Medan juga mengungkapkan hal serupa. 

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran, Rumahnya Hangus Terbakar, Cherry :Semuanya Lenyap, Binatang Peliharaan Mati

"Sejak masa new normal sebenarnya kami sudah coba untuk terus bertahan. Tapi hari ini kami angkat bendera putih sebagai tanda bahwa kekutan kami ada batasnya," sebutnya. 

"Kami cuma ingin berikan ruang kami untuk berdagang. Kami masih menyimpan harapan kepada pemerintah. Kepada siapa lagi kami mengadu kalau tidak kepada pemerintah. Pak tolong perhatikan kami," ungkapnya. 

(cr8/tribun-medan.com)

0 Response to "Dampak PPKM Ribuan Pedagang Kuliner Malam Terancam Gulung Tikar Pak Wali Tolong Perhatikan Kami"

Post a Comment